Saturday, March 10, 2018

PERBEDAAN STANDAR NILAI INSULATION RESISTANCE PADA PUIL 2000 DAN PUIL 2011



Installasi listrik yg baru di pasang atau mengalami perubahan harus di periksa dan di uji terlebih dahulu sebelum digunakan.Proses pengujian ini terdapat dalam persyaratan umum installasi listrik 2011 (PUIL 2011). Salah satu yang harus di uji adalah nilai resistasi insulasi (insulation Resistance) pada konduktor (kabel penghantar) dengan tahapan test insulasi/insulation test/megger test.
Berikut isi ketentuanya yg saya ambil dari buku PUIL 2011 :
134.2  (2.5.8)  Verifikasi awal
MOD (2.5.8.1) Instalasi listrik harus diverifikasi (diperiksa dan diuji) sebelum dioperasikan dan/atau setelah mengalami perubahan penting untuk membuktikan bahwa pekerjaan pemasangan telah dilaksanakan sebagaimana semestinya sesuai dengan PUIL dan/atau standar lain yang berlaku
134.2.1    MOD (2.5.8.2) Instalasi dalam pabrik atau bengkel, instalasi dengan 100 titik beban atau lebih, dan instalasi dengan daya lebih dari 5 kW, sebaiknya keadaan resistans insulasinya diperiksa secara berkala, dan jika resistans insulasinya tidak memenuhi ketentuan atau terlihat adanya gejala penurunan, instalasi itu harus diperbaiki.

Tata cara/prosedur uji pengukuran resistan insulasi selanjutnya dijelaskan pada bagian 6 (Verifikasi) pada buku PUIL 2011 yang di adobsi dari IEC 60364-6:2006.Tetapi untuk kali ini kita tidak membahas masalah tata cara/prosedurnya.Kali ini kita hanya membahas perbedaan standar nilai tahanan insulasi (insulation resistance) pada PUIL 2000 dan PUIL 2011.
Terdapat perbedaan yang cukup menarik pada nilai resistan insulasi PUIL 2000 (Tabel 3.20-1) dan PUIL 2011 (tabel 6A ).
Jika kita amati nilai resistan insulasi pada kedua tabel pada gambar dibawah,terdapat kenaikan standar yg cukup besar perbedaanya.Tentunya hal ini bertujuan untuk meningkatkan safety dan kehandalan dari installasi listrik yg di lakukan terutama pada insulasi konduktor (Kabel).
Note : Nilai yg tertera pada tabel adalah nilai resistan insulasi minimum yg harus didapat pada proses insulation test/megger test untuk memenuhi persyaratan umum installasi listrik (PUIL).




#Salam_setrum

Sunday, March 4, 2018

SAMBUNGAN PUNTIR VERSI PUIL 2011



Teman-teman Teknisi Listrik pasti sangat familiar dengan jenis sambungan Puntir ini,atau bahkan sudah sering melakukan untuk installasi kelistrikan pada rumah atau bahkan project2  installasi kelistrikan gedung/perumahan/pabrik atau hotel yg telah dikerjakan.
Bagaimana cara melakukan sambungan puntir yg sesuai dengan aturan PUIL 2011 dan syarat2 apa saja yg harus dipenuhi?
Tulisan berikut semoga dapat membantu teman2 dalam melakukan sambungan puntir pada kabel atau bahkan bisa dijadikan referensi untuk melakukan sambungan puntir pada pekerjaan installasi Listrik  yg akan di lakukan
Berikut penjelasannya yg saya ambil dari buku PUIL 2011 dan sekaligus dari buku penjelasan PUIL 2011

Syarat-syarat yg harus dipenuhi untuk melakukan sambungan puntir yg sesuai dengan Buku PUIL 2011 adalah :
           Sambungan puntir hanya dapat dilaksanakan dengan syarat (Bag 134.1.11.6 MOD 2.5.4.6 hal 15)
a)    dengan menggunakan kotak sambung dengan pita insulasi (insulation Tape) dan/atau lasdop;
b)    pada konduktor kabel berpenampang maksimum 2,50 mm2 ,disini diartikan bahwa sambungan puntir tidak bisa dilakukan pada kabel berpenampang lebih dari 2.5 mm².
c)    minimum sebanyak tiga puntiran.
d)    Sambungan puntir tidak dapat dilakukan pada konduktor pembumian (grounding)
e)    Dua konduktor logam yang tidak sejenis (seperti tembaga dan aluminium atau tembaga berlapis aluminium) tidak boleh disatukan dalam terminal atau penyambung puntir kecuali jika alat penyambung itu cocok untuk maksud dan keadaan penggunaannya (Bag 134.1.11.4 MOD 2.5.4.4 hal 15)

Contoh cara penyambungan dengan lasdop berikut langkah2nya dapat dilihat pada gambar dibawah ini (Sumber Buku penjelasan PUIL 2011).

Group Teknisi K3 Listrik Indonesia di Facebook

Semoga bermanfaat
#Salam_setrum